Mendikbud Nadiem Makarim membuka Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) pada 15 Oktober 2020. Ini merupakan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui pelatihan dan pendampingan yang berfokus pada kepemimpinan pembelajaran agar guru dapat menggerakkan komunitas belajar di sekitarnya yang dapat mewujudkan merdeka belajar peserta didik. Program ini bertujuan memberikan bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran dan pedagogi kepada guru sehingga mampu menggerakkan komunitas belajar, baik di dalam maupun di luar sekolah serta berpotensi menjadi pemimpin pendidikan yang dapat mewujudkan rasa nyaman dan kebahagiaan peserta didik ketika berada di lingkungan sekolahnya masing-masing. PPGP didesain dengan menggunakan pendekatan andragogi dan blended learning selama 9 (sembilan) bulan. Program tersebut didesain untuk mendukung hasil belajar yang implementatif berbasis lapangan. Untuk itu maka 70% kegiatan dilakukan dalam bentuk on-the-job training di mana guru sebagai peserta PPGP tetap bertugas mengajar dan menggerakkan komunitas di sekolah. Sementara, 20% kegiatan dirancang dalam bentuk kegiatan belajar bersama rekan sejawat dan 10% lainnya dilakukan dalam bentuk pembelajaran bersama narasumber, fasilitator, dan pendamping. Persiapan dan koordinasi pelaksanaan pendidikan guru penggerak telah dilakukan dan sudah final. Telah diumumkan bahwa jumlah fasilitator sebanyak 147 dinyatakan lulus dari sejumlah 785 pendaftar, pendamping sebanyak 614 dinyatakan lulus dari 45.575 pendaftar, dan calon guru penggerak sebanyak 2.800 dinyatakan lulus dari 19.218 pendaftar. Dari beberapa peran dalam proses pendidikan guru penggerak, telah di setting juga pada Learning Mangemant System untuk proses pembelajaran. Dengan demikian proses persiapan pelaksanaan telah dinyatakan selesai. Mari bersiap menjadi pemimpin pemimpin pendidikan masa depan Indonesia. Guru Penggerak, Indonesia Maju #gurupenggerak #merdekabelajar
Ikuti informasi pendidikan dan kebudayaan melalui kanal berikut: Laman: kemdikbud.go.id Twitter: Kemdikbud_RI Instagram: kemdikbud.ri Facebook: kemdikbud.ri YouTube: KEMENDIKBUD RI
Pemerintah melakukan penyesuaian keputusan bersama Empat Menteri terkait pelaksanaan pembelajaran di zona selain merah dan oranye, yakni di zona kuning dan hijau, untuk dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Paparan Sekjen KemendagriIkuti informasi pendidikan dan kebudayaan melalui kanal berikut: Laman: kemdikbud.go.id Twitter: Kemdikbud_RI Instagram: kemdikbud.ri Facebook: kemdikbud.ri YouTube: KEMENDIKBUD RI
Bismillahirohmanirohim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh salam sejahtera untuk kita semua Om Swastiastu Namo buddhaya salam kebajikan Rahayu Saudara-saudara sebangsa dan setanah air Hari ini kita merayakan hari Kesaktian Pancasila. Di hari ini kita sebagai bangsa diberikan kesempatan untuk melakukan refleksi diri. Kita mengenal Pancasila sebagai falsafah negara kita, ideologi bangsa kita. Kita mengenal Pancasila sebagai akar yang menyambung masa lalu dan masa depan kita bersama, tapi apa arti Pancasila bagi kita dalam kehidupan sehari-hari, apa makna dari sila-sila Pancasila bagi seorang pemimpin, seorang pekerja, seorang guru, seorang ibu dan seorang anak? Di masa pandemi seperti sekarang terasa sulit membayangkan sisi positif dari bencana yang melanda karena pandemi ini kita secara bersamaan mengalami krisis kesehatan, krisis ekonomi dan krisis pembelajaran. Tetapi di saat sulit seperti ini sila-sila Pancasila justru terlihat jelas mendarah daging di masyarakat kita. Kalau kita melihat sekeliling kita dengan lebih peka kita bisa melihat begitu banyak pahlawan Pancasila yang menyalakan lilin-lilin kemanusiaan di lingkungannya masing-masing. Lilin Pancasila terlihat menyala dalam pengorbanan tenaga medis yang mempertaruhkan nyawanya setiap hari untuk menyelamatkan pasien Covid. Kita melihat ribuan mahasiswa yang sudah kesulitan dengan tantangan pembelajaran daring menyalonkan dirinya sebagai sukarelawan dalam penanganan Covid. Lilin Pancasila terlihat menyala di dalam kepemimpinan di masa krisis. Kita melihat pemimpin-pemimpin di sektor pemerintahan dan swasta yang berani mengambil resiko dan bergerak cepat untuk meringankan penderitaan masyarakat. Kita melihat ribuan pemilik usaha kecil yang mengorbankan labanya agar karyawannya tidak perlu dilepas walaupun pelanggannya lenyap. Kita melihat pemimpin umat di tempat-tempat ibadah yang menggalang dana untuk membantu rakyat yang agamanya berbeda dari dirinya kita melihat lilin Pancasila menyala saat seniman-seniman nusantara dalam kondisi ekonomi terpuruk masih menyelenggarakan pertunjukan seni secara daring untuk mengingatkan rakyat betapa indahnya kebinekaan Indonesia. Kita melihat lilin Pancasila dinyalakan oleh guru-guru yang mendatangi rumah pelajar di daerah-daerah terpencil agar mereka masih bisa belajar. Kita melihat lilin Pancasila menyala saat orang tua yang setelah seharian mencari nafkah masih sempat membaca dan bermain dengan anaknya yang kesepian di rumah. Pada hari ini kita mengingat sejarah kita, betapa besar pengorbanan nenek moyang kita untuk bangsa ini dan kalau kita melihat dengan seksama kita bisa menyadari bahwa Kesaktian Pancasila terus sejarah daging di generasi kita. Di masa krisis seperti ini lilin-lilin Pancasila menerangi kegelapan di mana-mana. Pandemi ini menantang negara kita dan menguji ketangguhan kita sebagai rakyat indonesia. Pancasila sebagai pusaka negara Indonesia harus menyala di hati kita masing-masing dalam setiap perbuatan kecil dan besar yang bisa kita lakukan bagi sesama. Selamat hari Kesaktian Pancasila. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Om Santi Santi Santi om Namo buddhaya.
Jakarta, 2 September 2020. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim bersama Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian melakukan rapat koordinasi dengan seluruh Kepala Daerah dan Kepala Dinas Pendidikan untuk memastikan kebijakan pembelajaran di masa Pandemi COVID-19 terlaksana dengan baik di daerah.
Bantuan kuota internet untuk memperlancar proses belajar-mengajar
--- Ikuti informasi pendidikan dan kebudayaan melalui kanal berikut:
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: Kemdikbud_RI
Instagram: kemdikbud.ri
Facebook: kemdikbud.ri
YouTube: KEMENDIKBUD RI