Warta Pendidikan

Warta Pendidikan (51)

Jakarta, Kemendikbudristek – Rapor Pendidikan Versi 2.0 yang diluncurkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada Mei 2023, menjadi platform terbaru bagi satuan pendidikan di Indonesia. Melalui fitur terbarunya yang lebih efektif, Rapor Pendidikan Versi 2.0 lebih update dibandingkan rapor pendidikan sebelumnya. 
 
Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan Kemendikbudristek, Irsyad Zamjani, mengatakan pembaruan ini dilakukan berdasarkan hasil evaluasi dan masukan-masukan dari kepala sekolah, guru, maupun pengguna lainnya. Selain perubahan desain dan fitur, informasi yang disampaikan di dalam rapor pendidikan versi terbaru ini juga berbeda seperti pada ringkasan, informasi nilai delta, dan indikator-indikator prioritas akar masalah. 
 
“Kita mendorong satuan pendidikan untuk melakukan refleksi, menganalisis, dan mengevaluasi capaiannya sehingga bisa merumuskan perencanaan yang berbasis data. Kita juga memberikan rekomendasi perbaikannya, bahkan ada contoh-contoh inspirasi untuk melakukan pembenahan terutama yang terkait dengan proses pembelajaran,” tutur Irsyad pada Webinar Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) yang ditayangkan melalui kanal Youtube Kemendikbud RI, pada Kamis (15/6/2023).
 
Dalam kesempatan ini, Irsyad menjelaskan tujuan utama Rapor Pendidikan Versi 2.0 dalam konteks identifikasi, refleksi, benahi. Tujuan utamanya adalah mendorong peningkatan kualitas pendidikan secara berkelanjutan memberikan sebuah penyelesaian masalah yang ada dan dapat mencari jalan alternatif yang lebih relevan berdasarkan pengalaman para pendidik.
 
”Di rapor pendidikan kita sudah memberikan indikasi-indikasi atau rekomendasi-rekomendasi bagaimana cara membenahi masalah yang ada, tapi tentu saja bapak ibu kepala sekolah bersama guru dan warga sekolah mencari alternatif yang lebih relevan berdasarkan pengalaman dan observasi dari bapak ibu sekalian” ujar Irsyad.
 
Mengenai permasalahan yang akan dihadapi sekolah, Irsyad menyampaikan dalam platform Rapor Pendidikan Versi 2.0 sudah diberikan fitur yang dapat menjadi bahan evaluasi bagi sekolah. “Tanggapan dari pendidikan berbasis swasta juga sangat terbantu dengan adanya Rapor Pendidikan Versi 2.0 karena dapat mengevaluasi, mengenal, dan memahami kualitas diri sendiri agar berubah menjadi lebih baik,” ucap Irsyad.
 
Perbedaan Rapor Pendidikan Versi 2.0 dengan Versi Sebelumnya
 
(Plt.) Kepala Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan, Irsyad Zamjani mengatakan, Rapor Pendidikan Versi 2.0 jauh lebih update dibandingkan dengan rapor pendidikan sebelumya, di mana platform sebelumnya lebih sulit untuk dipahami dan dimengerti oleh tenaga pendidik. Dalam melihat suatu permasalahan, kata Irsyad, platform sebelumnya hanya melihat melalui nilai dan indikator dari nilai tersebut.
 
“Hanya terdapat kategori capaian berupa kata merintis dan berkembang, sedangkan sekolah belum memahami apa makna dari kata merintis dan berkembang, pembenahan juga masih sangat dangkal dan membuat sekolah kesulitan dalam melihat evaluasi hasil akademisi siswa,” ungkap Irsyad.
 
Di samping itu, lanjut Irsyad, Rapor Pendidikan Versi 2.0 jauh lebih efektif dalam mengevaluasi kinerja tenaga pendidik serta memberikan umpan balik pada siswa, karena platform ini menampilkan akar permasalahan dari setiap indikator. “Dalam platform ini juga terdapat fitur yang menjadi perubahan yang dapat membantu mendorong peningkatan pelayanan pendidik dalam melayani siswa,” imbuhnya.
 
Perubahan yang dihasilkan dari adanya Rapor Pendidikan Versi 2.0, kata Irsyad ditujukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang menguntungkan sekolah dan siswa. “Karena secara sadar atau tidak sadar platform ini memicu satuan pendidik untuk membenahi dirinya dalam melihat kualitas yang dimiliki,” tuturnya.
 
Praktik Baik Pengguna Rapor Pendidikan Versi 2.0
 
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Nasional, Ki Saur Panjaitan XIII mengatakan pendidik dan tenaga kependidikan swasta menyambut baik Rapor Pendidikan versi 2.0. Ki Saur menjelaskan adanya keterbatasan akses platform Rapor Pendidikan pada versi sebelumnya. “Kini dengan terbukanya akses, para guru merasa dilibatkan sehingga menjadi lebih mudah dalam melakukan diskusi dan memberikan pendapat,” ungkapnya. 
 
Ki Saur juga menyebutkan bahwa rapor pendidikan ini menjadi big data bagi satuan pendidikan karena sekolah dapat melihat perbandingan capaian tahun berjalan dengan tahun sebelumnya. “Data itu kita gunakan untuk merencanakan. Setelah kita rencanakan, kita laksanakan. Kita laksanakan evaluasi data lagi, begitulah seterusnya tak pernah berhenti,” ucap Ki Saur.
 
Sementara itu, Kepala SDN 39 Pontianak, Fatinam, menyebutkan hal menarik dari Rapor Pendidikan versi 2.0 ini. Fatinam mengungkapkan Rapor Pendidikan Versi 2.0 sangat membantu dan bermanfaat dengan adanya fitur yang menyediakan rekomendasi dan deskripsi yang singkat serta mudah dipahami.
 
Menurut Fatinam, terdapat enam indikator penting yang terdapat dalam fitur platform Rapor Pendidikan Versi 2.0. ”Enam indikator itu yang mana disana memuat daripada kemampuan literasi, kemampuan numerasi, karakter, iklim keamanan, iklim kebinekaan, dan yang terbaru itu adalah tentang kualitas pembelajaran” ujar Fatinam.
.
Ada tiga spektrum warna yang menjadi karakter pendidikan untuk melihat detail bagaimana capaian berdasarkan prioritas dari sumber data. Platform ini, kata Fatinam, menyatukan dan memiliki visi yang sama dikarenakan mengetahui atas permasalahan yang harus diperbaiki ataupun dipertahankan. Data yang dihasilkan objektif melalui enam indikator yang telah disediakan sebagai kriteria.
 
 “Yang lebih membahagiakan kita bahwa di dalam pembenahan itu bisa ngelink ke Platform Merdeka Mengajar (PMM). Kita menggunakan PMM bisa menambah wawasan guru untuk bisa melihat di mana letak kekurangan yang harus kita benahi,” jelasn Kepala SDN 39 Pontianak.
 
Senada dengan itu, Kepala SMPN 38 Bandung, Suratman juga menuturkan manfaat platform Rapor Pendidikan Versi 2.0 bagi sekolahnya, khususnya dalam menyusun suatu perencanaan berdasarkan data. “Perencanaan akan baik kalau disusun berdasarkan data empiris, dan data empiris ini kita pakai itu adalah data-data yang ada di Rapor Pendidikan,” sebutnya.
 
Selain dalam menyusun perencanaan berbasis data, kata Suratman, Rapor Pendidikan Versi 2.0 ini membantu dirinya sebagai kepala sekolah dalam memantau penilaian kinerja guru. “Dari situ kita bisa menyimpulkan bahwa kinerja teman-teman pada saat melaksanakan proses pembelajaran itu perlu ada hal-hal yang perlu diperbaiki,” pungkas Suratman.

Pontianak, Selasa (20/06/2023) BPMP Provinsi Kalimantan Barat Laksanakan kegiatan Penyusunan Strategi Peningkatan Skor Rapor Program Sekolah Penggerak di Hotel Gajah Mada Pontianak dari Tanggal 20 - 22 Juni 2023.

Peserta kegiatan Penyusunan Strategi Peningkatan Skor Rapor Program Sekolah Penggerak berasal dari Unsur Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/ Kota di Provinsi Kalimantan Barat, Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Barat, Fasilitator Sekolah Penggerak dan Unsur BPMP Provinsi Kalimantan Barat.

Kegiatan Diawali dengan Pembukaan Oleh MC, dilanjutkan dengan Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Doa, selanjutnya Laporan dari Ketua Panitia Oleh Saudari Nima Lestari. Dalam Laporannya Nima Lestari Menyampaikan kegiatan ini berfokus kepada Penyusunan Raport Pendidikan Sekolah Penggerak Angkatan 1, 2 dan 3 dan strategi Peningkatan nilai Raport Pendidikan dan Penyusunan butir rekomendasi yang akan disusun bersama sebagai dasar Penyusunan kegiatan kedepannya.

Selanjutnya Dalam Sambutannya sekaligus membuka acara Penyusunan Strategi Peningkatan Skor Rapor Program Sekolah Penggerak Kapokja Data, Perencanaan dan Penjaminan Mutu Edi Rasni Menyampaikan  permohonan maaf kepala BPMP Provinsi Kalimantan Barat Iwan Kurniawan karena harus mendampingi Kunjungan Kerja Direktur PMPK Aswin Wihdiyanto ke beberapa Daerah Di Kalimantan Barat.

Edi Rasni Menyampaikan bahwa kegiatan ini Akan dimulai dengan melakukan analisis terhadap Raport Pendidikan Daerah dan Sekolah Penggerak. Oleh karena itu menjadi penting memastikan pelaksanaan Asesmen Nasional berjalan dengan baik karena dasar dalam dan Langkah awal lahirnya Rapor Pendidikan di daerah dan Satuan Pendidikan.

 

Pontianak, Senin (19/06/2023) Direktur PMPK Aswin Wihdiyanto,ST, MA dan Kepala BPMP Provinsi Kalimantan Barat Iwan Kurniawan, S.Si, M.Si didampingi Kasubbag Umum BPMP Provinsi Kalimantan Barat Kurniadi menghadiri kunjungan kerja Direktur PMPK ke SMAN 8 Pontianak.

Kegiatan Direktur PMPK dan Kepala BPMP Provinsi Kalimantan Barat  Kunjungan Kerja ke SMAN 8 Pontianak ini dilaksanakan Pukul 13.00 Wib dan dilakukan setelah menyelesaikan Rangkaian Kegiatan Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SDN 9 Sungai Raya.

Hadir juga dalam kegiatan Direktur PMPK dan Kepala BPMP Provinsi Kalimantan Barat  Kunjungan Kerja ke SMAN 8 Pontianak ini perwakilan dari Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan  Bapak Syarif Faisal Indahmawan Alkadri dan Ibu Henny Palupi dari Bidang SMA Disdikbud Provinsi Kalimantan Barat.

Kunjungan kerja Direktur PMPK dan Kepala BPMP Provinsi Kalimantan Barat  ke SMAN 8 Pontianak langsung di sambut kepala Sekolah SMAN 8 Pontianak Ibu Dwi Agustina. Ibu Dwi Agustina menyampaikan beberapa target yang telah dicapai oleh SMAN 8 Pontianak dan Rencana Kerja Yang ingin di capai oleh SMAN 8

Dalam diskusi yang berlangsung antara Disdikbud Provinsi Kalimantan, SMAN 8 Pontianak dan Direktur PMPK Aswin Wihdiyanto  terdapat beberapa isu strategies yang dibahas seperti terkait Guru Penggerak, Pengangkatan Pengawas Sekolah dari Guru Penggerak dan Kepala Sekolah Penggerak dan penentuan kebutuhan Kepala sekolah di Provinsi Kalimantan Barat yang berbasis kewilayahan untuk efektivitas dan efisiensi. Hal ini dilakukan agar kepala sekolah yang di angkat aman dari sisi psikologis karena tidak terlalu sering maupun jauh dalam perpindahan tugas.

SMAN 8 Pontianak menyampaikan proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5) Program Sekolah Penggerak yang telah dilakukan di SMAN 8 Pontianak dan telah di liput oleh Media Lokal Tribune Pontianak.

Kegiatan proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5) Program Sekolah Penggerak berupa Gelar Karya yang menampilkan Pentax seni dan kreativitas siswa serta juga ada Bazaar yang di lakukan.


Red (Bung Dodi)

Dokumentasi

Pontianak, Senin (19/06/2023) Direktur PMPK Aswin Wihdiyanto,ST, MA dan Kepala BPMP Provinsi Kalimantan Barat Iwan Kurniawan, S.Si, M.Si didampingi Kasubbag Umum BPMP Provinsi Kalimantan Barat Kurniadi menghadiri kunjungan kerja Direktur PMPK ke SMAN 8 Pontianak.

Kegiatan Direktur PMPK dan Kepala BPMP Provinsi Kalimantan Barat  Kunjungan Kerja ke SMAN 8 Pontianak ini dilaksanakan Pukul 13.00 Wib dan dilakukan setelah menyelesaikan Rangkaian Kegiatan Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SDN 9 Sungai Raya.

Hadir juga dalam kegiatan Direktur PMPK dan Kepala BPMP Provinsi Kalimantan Barat  Kunjungan Kerja ke SMAN 8 Pontianak ini perwakilan dari Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan  Bapak Syarif Faisal Indahmawan Alkadri dan Ibu Henny Palupi dari Bidang SMA Disdikbud Provinsi Kalimantan Barat.

Kunjungan kerja Direktur PMPK dan Kepala BPMP Provinsi Kalimantan Barat  ke SMAN 8 Pontianak langsung di sambut kepala Sekolah SMAN 8 Pontianak Ibu Dwi Agustina. Ibu Dwi Agustina menyampaikan beberapa target yang telah dicapai oleh SMAN 8 Pontianak dan Rencana Kerja Yang ingin di capai oleh SMAN 8

Dalam diskusi yang berlangsung antara Disdikbud Provinsi Kalimantan, SMAN 8 Pontianak dan Direktur PMPK Aswin Wihdiyanto  terdapat beberapa isu strategies yang dibahas seperti terkait Guru Penggerak, Pengangkatan Pengawas Sekolah dari Guru Penggerak dan Kepala Sekolah Penggerak dan penentuan kebutuhan Kepala sekolah di Provinsi Kalimantan Barat yang berbasis kewilayahan untuk efektivitas dan efisiensi. Hal ini dilakukan agar kepala sekolah yang di angkat aman dari sisi psikologis karena tidak terlalu sering maupun jauh dalam perpindahan tugas.

SMAN 8 Pontianak menyampaikan proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5) Program Sekolah Penggerak yang telah dilakukan di SMAN 8 Pontianak dan telah di liput oleh Media Lokal Tribune Pontianak.

Kegiatan proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5) Program Sekolah Penggerak berupa Gelar Karya yang menampilkan Pentax seni dan kreativitas siswa serta juga ada Bazaar yang di lakukan.

Red (Bung Dodi)


 

 

 

 

Dokumentasi

Pontianak - Jumat 16/06/2023  - BPMP Provinsi Kalimantan Barat dikunjungi oleh Tim Pusat Penilaian Level Transformasi UPT untuk pengambilan data baseline.

Tim disambut langsung oleh Kepala BPMP Provinsi Kalimantan Barat Bapak Iwan Kurniawan, S.Si, M.Si. Bapak Iwan Kurniawan Mengucapkan Selamat Datang kepada Seluruh Tim Penilai dan Berharap dengan pengambilan data ini diperoleh gambaran atau Potret awal BPMP Provinsi Kalimantan Terkait Transformasi UPT di BPMP Provinsi Kalimantan Barat.

Tim Penilai Pengukuran Level Transformasi UPT di BPMP Provinsi Kalimantan Barat berjumlah lima orang yaitu : Jumeri, S.TP, M.Si, , Dwi Adi Nugroho, Dewi Dhayuwati, Ira Murdianti, Haerotunisa. Tim Penilai Pengukuran Level Transformasi UPT di BPMP Provinsi Kalimantan Barat di Pimpin oleh Bapak Jumeri.

Bapak Jumeri menyampaikan terkait tata cara Penilaian yang akan di lakukan terkait butir indikator yang akan di nilai dan wawancara secara mendalam yang akan di lakukan

Selanjutnya Tim Penilai Pengukuran Level Transformasi UPT di BPMP Provinsi Kalimantan Barat dibagi menjadi dua Tim Besar dalam melakukan Wawancara secara mendalam. Tim pertama khusus mewawancarai Kepala BPMP Provinsi Kalimantan Barat dan Tim Kedua melakukan wawancara kepada Kelompok Kerja dan PIC PDM yang ada di BPMP Provinsi Kalimantan Barat.

Wawancara berlangsung dengan baik dan lancar selama hampir dua jam penuh.  Selanjutnya Tim Penilai Pengukuran Level Transformasi UPT di BPMP Provinsi Kalimantan Barat melakukan kunjungan ruangan ke ruang - ruang Kerja yang ada di BPMP Provinsi Kalimantan Barat.

Red : Bung Dodi

 

Samarinda, 15 Juni 2023 – Kurikulum Merdeka sebagai bagian dari kebijakan Merdeka Belajar episode ke-15 mempunyai keunggulan yaitu fokus pada materi esensial sehingga pembelajaran lebih mendalam. Selain itu, konten pembelajaran yang disajikan kepada siswa melalui kurikulum ini lebih optimal, dengan tujuan agar peserta didik dapat memahami materi esensial untuk memperkuat kompetensi. Kurikulum ini juga bertujuan untuk mengasah minat dan bakat anak sejak dini dengan berfokus pada materi esensial, pengembangan karakter, dan kompetensi peserta didik. Terpenting, Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas bagi pendidik dan dukungan perangkat ajar serta materi pelatihan untuk mengembangkan kurikulum satuan pendidikan dan melaksanakan pembelajaran berkualitas.
 
Praktik penerapan Kurikulum Merdeka inilah yang dipotret oleh Tim Direktorat Jenderal Pendidikan Anak, Usia, Dini, Dasar, dan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ketika melakukan kunjungan ke TK Islam Bunga Bangsa, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
 
Ketua Yayasan Sekolah Islam Bunga Bangsa, Yasmin Damayanti, yang menyambut kedatangan Tim Ditjen PAUD Dikdasmen menceritakan praktik baik dan apresiasinya terhadap kebijakan Kurikulum Merdeka. "Kurikulum Merdeka menambah masukan bagi para guru dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Kurikulum ini membuka wawasan untuk kami selalu menularkan praktik baik kepada guru lainnya," tutur Yasmin.
 
Salah satu kemerdekaan yang ia rasakan dari Kurikulum Merdeka adalah kebebasan untuk membuat bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. "Kami menggagas buku panduan secara mandiri sebagai media belajar  untuk anak-anak mulai dari kelompok bermain hingga TK B," urainya.
 
Pada praktiknya karena anak-anak ada yang belum bisa membaca, maka guru-guru di kelas membacakan buku panduan tersebut yang berisi materi pembelajaran. Misalnya untuk bahasa Inggris, guru menggunakan buku yang mirip seperti buku aktivitas (Activity Book) kepada anak, untuk mengenalkan mereka dengan konsep literasi.
 
"Kesempatan ini juga menstimulasi mereka untuk senang dengan buku karena di dalamnya banyak gambar berwarna warni yang menarik sehingga belajar tidak terasa membosankan namun target pembelajarannya tercapai," jelas Yasmin yang ingin peserta didiknya datang ke sekolah untuk bermain sambil belajar.
 
Pada kesempatan tersebut, Kepala KB/TK Islam Bunga Bangsa, Kartini, mengatakan bahwa Kurikulum Merdeka level Mandiri Berbagi yang diterapkan di sekolahnya sebetulnya adalah konsep pendidikan yang sudah dijalankan beberapa tahun belakangan di sekolah.
 
Untuk mengasah minat dan bakat anak sejak dini dengan berfokus pada materi esensial, pengembangan karakter, dan kompetensi peserta didik, ia menyebutkan beberapa program reguler yang dilaksanakan sekolah. Seperti peringatan hari besar Islam dan nasional, wisuda akbar, public speaking, menari, educational visit dengan mendatangkan praktisi/profesional di bidang tertentu, serta pengenalan budaya dengan mengajak peserta didik menggunakan batik dari daerah masing-masing, serta layanan perpustakaan.
 
"Kami mengajak anak-anak untuk menghafal Al-Qur’an, anak-anak juga dilatih agar cakap berbahasa Inggris melalui permainan dan nyanyian," sebut Kartini yang menjabat sebagai kepala sekolah sejak tahun 2016.

Dalam menguatkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila, sekolah melatih kepercayaan diri anak melalui puisi deklamasi. "Ada story telling dan reading corner. Ada karya seni dan pembuatan eksperimen. Lalu, ada munaqosah (penilaian untuk mengukur kompetensi siswa dalam hafalan Al-Qur’an) dengan menggunakan metode belajar mengaji khusus bekerja sama dengan Ummi Foundation Surabaya. Sedangkan, untuk melatih fisik motorik anak-anak, setiap pekan ada aktivitas berenang didampingi instruktur renangnya masing-masing," lanjut Kartini.
 
Sekolah menyadari penerapan kurikulum sebaik apapun memerlukan dukungan terutama dari internal pemangku kepentingan, termasuk orang tua siswa. Bentuk pelibatan orang tua siswa dalam kegiatan sekolah salah satunya adalah dalam penyusunan buku antologi yang kini sudah memasuki jilid ke-4. "Anak-anak diminta untuk menggambar bebas, orang tua siswa menerjemahkan maksud (anaknya), kemudian guru menyusun dalam bentuk tulisan," tutur Kartini menjelaskan.
 
Kartini bercerita, dalam menerapkan pembelajaran terdiferensiasi, sekolah melakukan asesmen terlebih dulu di awal proses pembelajaran. Dengan begitu para guru memiliki pemetaan terhadap potensi dan karakteristik anak-anak. "Pembelajaran kami mengasah motorik kasar dan halus anak-anak, kami kemas dengan menyenangkan tanpa memaksakan anak," tekannya.
 
Salah satu guru di TK Islam Bunga Bangsa, Husnul Hasimah menambahkan, di akhir pembelajaran selalu ada refleksi yang dilakukan secara periodik. Hal ini untuk memastikan bahwa proses pembelajaran yang berjalan sesuai dengan alur capaian kurikulum.
 
Penerapan Kurikulum Merdeka menurut Husnul memacu peserta didik untuk memperbanyak karya. "Inilah salah satu hal yang turut memotivasi peserta didik dalam belajar," tuturnya.
 
Penerapan Kurikulum Merdeka yang Inklusif
 
TK Islam Bunga Bangsa memiliki kelas inklusi. Kelas ini mulai diadakan untuk menjawab kebutuhan anak-anak dengan autis ringan agar bisa mendapat layanan pembelajaran yang terbaik. Bahtiar Fachrudin selaku Direktur Pendidikan di  Yayasan Bunga Bangsa, yang salah satu kewenangannya adalah supervisi terhadap Unit Inklusi, menyampaikan bahwa kelas inklusi yang sudah diadakan sejak tahun 2011 memiliki jumlah peminat yang terus meningkat setiap tahun.
 
"Unit inklusi sejak tahun 2011 diadakan untuk memfasilitasi anak-anak dengan autis ringan yang dinilai terlalu pintar di SLB sehingga agar motivasi belajarnya tidak menurun, perlu ditingkatkan di sekolah reguler. Unit inklusi di yayasan ini tersedia mulai dari SD-SMA. Khusus untuk TK, unit pembelajarannya terpisah dari siswa lain,” urai Bachtiar.
 
Terkait dengan unit inklusi dari jenjang TK sampai dengan SMA, metode pembelajarannya terbagi menjadi tiga, yaitu 1) pembelajaran yang digabung dengan kelas reguler, 2) dipadukan antara kelas reguler dengan kelas inklusi, 3) pembelajaran dilakukan di kelas terpisah di inklusi. “Hal ini disesuaikan dengan kondisi perkembangan anak,” jelasnya.
 
Anak-anak yang mendaftar SD Inklusi ini perlu mengikuti asesmen awal untuk melihat karakteristik anak sekaligus mengukur kesiapan anak maupun SDM di sekolah. Mereka diberikan materi sesuai dengan kemampuan akademik dan usianya. Ada kurikulum tersendiri yang disesuaikan dengan anak-anak. Sehingga setiap anak memiliki program pendidikan individu (PPI) tersendiri.
 
Guna menyelaraskan kompetensi pendidik dengan kebutuhan dunia pendidikan, secara berkala guru-guru terus ditingkatkan kompetensinya baik melalui pelatihan mandiri dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM), terlibat aktif dalam komunitas pembelajaran, serta berkoordinasi dengan dinas pendidikan.

Forum Pemangku Kepentingan Program Sekolah Penggerak Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya dibuka  oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak,Sri Sujiarti, SH.,M.Si. yang diselenggarakan oleh BPMP Provinsi Kalimantan Barat pada Selasa, 13 Juni 2023 di Gedung Auditorium KiHajar Dewantara, BPMP Provinsi Kalimantan Barat.

Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah. PSP akan mengakselerasi sekolah negeri dan swasta untuk bergerak satu hingga dua tahap lebih maju. Forum Pemangku Kepentingan Program Sekolah Penggerak Angkatan I dan II ini diikuti oleh unsur Dinas Pendidikan, Komite Pembelajaran (yang terdiri dari 1 Kepala Sekolah, 1 Guru dan Pengawas), Mitra Pembangunan, Bappeda dari Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya.

Sekolah Penggerak di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya 32 Satuan pada Angkatan I dan 25 Satuan pada angkatan kedua mengikuti rangkaian acara yang berlangsung selama satu hari, terdiri atas refleksi dan paparan praktik baik dari perwakilan guru, serta penandatanganan dan pembuatan video komitmen bersama dalam mendukung program Sekolah Penggerak serta melibatkan Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Barat.

Diharapkan sekolah penggerak dapat mampu merefleksikan capaian kemajuan pendidikan di daerahnya pada akhir tahun ajaran melalui Forum Pemangku Kepentingan PSP ditahun 2023 ini.

Jakarta, 9 Juni 2023 - Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Kapusdatin), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), M. Hasan Chabibie, menyampaikan bahwa Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) merupakan program peningkatan kompetensi pendidik dalam kegiatan belajar, mengajar dan berkarya untuk mendukung terciptanya inovasi pembelajaran dalam implementasi Kurikulum Merdeka melalui pemanfaatan platform teknologi.
 
Hal tersebut ia sampaikan pada peluncuranprogram PembaTIK (Pembelajaran Berbasis TIK) dan Kihajar (Kita Harus Belajar) tahun 2023, yang berlangsung di Jakarta, Kamis (8/6/2023). Lebih lanjut, Kapusdatin menyampaikan, peningkatan kompetensi TIK guru mengacu pada standar kompetensi TIK yang terdiri dari empat level, yakni level literasi, implementasi, kreasi, serta berbagi dan berkolaborasi. PembaTIK telah diselenggarakan sejak 2017 dan 2022, PembaTIK diikuti oleh lebih dari 29 ribu guru dari berbagai jenjang di seluruh wilayah Indonesia. 
 
“Antusiasme pendaftar PembaTIK selalu besar setiap tahunnya, hingga pelaksanaannya di tahun 2022, sebanyak total 29.539 guru telah mendaftar. Jumlah pendaftar ini menunjukkan besarnya keinginan para guru di seluruh negeri untuk terus meningkatkan kompetensi dirinya terutama di bidang TIK untuk pembelajaran,” ungkap Hasan.  
 
Pendaftar Kita Harus Belajar Science, Technology, Engineering, Math  (Kihajar STEM) pada 2022 sebanyak 9.585 tim dan berasal dari 2.386 sekolah. Dari 2.386 sekolah yang mendaftar Kihajar STEM 2022, 60 persen sekolah di antaranya telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
 
Pada tahun 2023, pendaftaran Kihajar STEM dapat dilakukan melalui laman https://kihajar.kemdikbud.go.id dan Mobile Apps Kihajar STEM yang dapat diunduh di PlayStore. Sementara, untuk pendaftaran PembaTIK dapat dilakukan melalui laman https://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/pembatik
 
Pada level berbagi dan berkolaborasi, peserta terbaik dari setiap provinsi akan dikukuhkan sebagai Duta Teknologi yang akan menjadi  inspirator praktik baik dalam pemanfaatan platform teknologi untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka di provinsi masing-masing. 
 
Dalam mendukung proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, Kemendikbudristek melaksanakan Kihajar STEM 2023 yang menjadi wadah eksplorasi bagi para siswa di jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK agar memiliki keterampilan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan mampu berkomunikasi dalam menyelesaikan masalah melalui project berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, Math). Kesempatan ini sekaligus mengasah kemampuan siswa dalam hal penguatan Profil Pelajar Pancasila. 
 
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (Dirjen Paudasmen), Iwan Syahril menyampaikan bahwa keterampilan abad-21, yaitu critical thinking dan problem solving, creativity dan innovation, collaboration dan communication, menjadi kunci dalam mengendalikan persaingan global. Kihajar STEM menjadi salah satu program yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk bereksplorasi, meningkatkan kemampuan TIK, dan meraih keterampilan abad-21 tersebut. 
 
Kihajar STEM 2023 terdiri dari empat tahap, yaitu Basic, Intermediate, Advanced, dan Final. Pada tahap advanced, dua tim terbaik dari tiap jenjang di tiap provinsi akan membuat proyek berbasis STEM yang didokumentasikan dalam bentuk video. Kemudian, satu tim terbaik dari tiap jenjang di tiap provinsi akan mempresentasikan proyek yang telah dibuat. Tim terbaik dari setiap jenjang pada tahap advanced dan final akan mendapatkan predikat Juara Umum, Tim Terkreatif, Tim Terkomunikatif, Tim Terkolaboratif, dan Tim Terkritis.
 
“Jadi, tunggu apalagi, untuk adik-adik pelajar di jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK yang ada di seluruh Indonesia dan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) untuk mengikuti Kihajar STEM 2023 dengan bahagia dan menyenangkan,” ajak Dirjen Iwan dalam akhir sambutannya. 
 
Dukungan Pemerintah Daerah untuk PembaTIK dan Kihajar STEM 2023
 
Sejumlah pejabat daerah sangat mendukung pelaksanaan PembaTIK dan Kihajar STEM 2023 yang bertemakan “Menguatkan Ekosistem Digital Pendidikan dengan Berkarya dan Berbagi untuk Wujudkan Merdeka Belajar”. Salah satunya adalah Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie.
 
“Generasi emas Indonesia sangat bergantung pada sistem pendidikan yang berkualitas. Tetapi, guru dan siswa yang terus berupaya untuk belajar meningkatkan kompetensi dirinya menjadi penentu utama. Maka dari itu, saya mendukung penuh peningkatan kompetensi TIK pada guru dan siswa melalui program PembaTIK dan Kihajar STEM 2023,” ucap Isyak Meirobie. 
 
Berikutnya adalah Kepala Balai Peningkatan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kalimantan Selatan, Yuli Haryanto, yang juga menyampaikan dukungan. Ia menyampaikan bahwa perkembangan TIK menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari dunia pendidikan. “Melalui program PembaTIK dan Kihajar ini dapat memberikan inspirasi untuk bisa mengintegrasikan TIK dalam proses pembelajaran sehingga akan berjalan dengan lebih menarik, interaktif dan menginspirasi peserta didik,” tuturnya.  
 
Pengalaman Duta Teknologi dan Gen Kihajar Tahun 2022
 
Khalid Wirawan dari SMAN 1 Yogyakarta, pemenang kategori Tim Terkomunikatif tahun 2022, memberikan tip dan trik tentang menyampaikan pendapat yang baik saat presentasi. “Kita harus menguasai bahan presentasi yang akan kita sampaikan, serta harus mampu mengeksplorasi kata-kata yang akan disampaikan sehingga dapat bermakna bagi orang lain,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Duta Teknologi Kemendikbudristek dari Provinsi Papua Barat tahun 2018, menyampaikan bahwa setelah mengikuti PembaTIK, semakin banyak pintu yang terbuka untuk terus meningkatkan dan mengembangkan kompetensi diri.

Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kalimantan Barat @bpmpkalbar menyelenggarakan coaching clinic rapor pendidikan dan perencanaan berbasis data bagi satuan pendidikan jenjang PAUD, SD dan SMP. Kegiatan yang dilaksanakan secara daring ini dilaksanakan mulai 29 Mei – 12 Juni 2023.

Acara dibuka oleh kepala BPMP Provinsi Kalimantan Barat, Iwan Kurniawan, S,Si., M.Si. Beberapa informasi dan pesan penting terkait rapor pendidikan dan perencanaan berbasis data, sebagaimana penjelasan kepala BPMP adalah pertama, rapor pendidikan dan perencanaan berbasis data merupakan hasil asesmen nasional yang mengukur proses pembelajaran di satuan pendidikan. Hasil tersebut meliputi capaian literasi, numerasi, survei lingkungan belajar dan survei karakter sebagai bahan peningkatan mutu pendidikan.

Kedua, coaching clinic ini bertujuan untuk membekali setiap satuan pendidikan agar bisa mengidentifikasi, merefleksi dan membenahi untuk melakukan perbaikan secara mandiri. Ketiga, khusus pengelolaan PAUD selayaknya memperhatikan 2 indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yaitu PAUD harus akreditasi minimal B dan sumber daya PAUD minimal berkualifikasi S1/ DIV.

Keempat, coaching clinic juga memberikan pemahaman mengenai cara mereviu masalah dan akar masalah di satuan pendidikan sehingga bisa mengusulkan perbaikan rencana kegiatan pada tahun berikutnya sebagai acuan dalam  program peningkatan mutu pendidikan yang berkelanjutan.

Para narasumber memandu tahap demi tahap bagaimana cara membaca, memahami dan menganalisis data dari rapor pendidikan yang selanjutnya menjadi pertimbangan dalam perencanaan berbasis data. Harapannya semua kepala sekolah dan guru fasih dan mahir dalam implementasi di tingkat satuan pendidikan. Yang pada akhirnya secara kolektif setiap satuan pendidikan akan berkontribusi dalam peningkatan capaian dan target atas akses, eksplorasi, unduh rapor pendidikan dan perencanaan berbasis data di tingkat provinsi Kalimantan Barat.

Di awal kegiatan co-captain akun belajar.id regional Kalimantan Barat, M. Dwi Etsa Saputra, S.Kom menjelaskan beberapa hal penting mengenai akun belajar.id sebagai kunci masuk ke dalam akses rapor pendidikan dan perencanaan berbasis data. Materi yang disampaikan meliputi perkembangan terkini penggunaan akun belajar.id di Kalimantan Barat, langkah-langkah aktivasi dan reset password akun belajar.id serta bantuan teknis permasalahan akun belajar.id yang bisa dikoordinasikan melalui admin sekolah atau co-captain akun belajar.id di setiap kabupaten/ kota.

Saatnya kita bekerja sama untuk menaikkan adoption rate rapor pendidikan dengan cara aktivasi akun belajar.id, login ke rapor pendidikan, melakukan eksplorasi dan unduh perencanaan berbasis data melalui 3 langkah utama yaitu : identifikasi, refleksi, benahi. Mari memulai dari sekarang, imbaskan kepada seluruh satuan pendidikan, implementasikan dengan baik dan benar.

Maju Bersatu, Pendidikan Bermutu.

Jakarta, 10 Juni 2023 - Siswi difabel SMKN 2 Kasihan Yogyakarta, Ariani Nisma Putri yang baru saja meraih Golden Buzzer di acara America's Got Talent (AGT) 2023 mendapat ucapan selamat langsung dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim.

“Terima kasih, Pak. Aduh, akhirnya ketemu juga sama Bapak (Nadiem),” kata Putri semringah ketika bersalaman dengan Mas Menteri di kantor Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Jakarta, pada Jumat (9/6).

Kepada Mendikbudristek, siswi kelas XI instrumen flute ini menceritakan pengalaman luar biasanya dalam menempuh pendidikan dan menekuni talentanya di bidang musik dan tarik suara. Dimulai dari orang tua yang memberikan kebebasan bagi Putri untuk memilih peminatan pendidikan dan mimpinya, hingga dukungan orang tua dan sekolah untuk memaksimalkan minat dan bakat Putri.

“Sekolah Putri mendukung secara penuh, memberikan semua yang terbaik yang mereka bisa berikan. Contohnya, sekolah masih memberikan pelajaran ke Putri secara daring. Guru-guru juga membantu Putri mendeskripsikan gambar dan partitur ke dalam tulisan, sehingga Putri bisa memahaminya dengan sangat baik,” jelas Putri.

Putri merasa terbantu dengan pembelajaran sekolah yang membebaskan Putri dan guru dalam memilih sarana belajar mengajar. Di samping itu, Putri ternyata memiliki cara sendiri dalam belajar. “Kalau di sekolah Putri punya cara belajar sendiri Pak, pakai teknologi. Jadi Putri pakai handphone dan laptop biasa, kemudian dibantu screen reader. Putri bisa mengarsipkan sendiri materi-materi sekolah di laptop,” ceritanya.

Di kesempatan yang sama, sang ibu, Reni Alfianty menceritakan pembelajaran yang memerdekakan bagi Putri di sekolah. Kesuksesan Putri hingga masuk ke semifinal ajang bakat internasional ternyata dikonversi pihak sekolah sebagai bentuk Praktik Kerja Lapangan (PKL).

“Jadi waktu di acara (AGT) itu, Putri bawa name tag sekolahnya dan minta difoto. Saya bilang “kenapa?”. Ternyata untuk bukti PKL nya,” cerita Ibu Reni.

Sementara ayah Putri, Ismawan Kurnianto kepada Menteri Nadiem menceritakan tentang peran orang tua untuk memaksimalkan talenta Putri. Sejak kecil, Putri sudah diberikan kebebasan untuk memilih. Ketika Putri memilih untuk bermimpi menjadi diva dunia, Ismawan dan istri kemudian menggambarkan risiko dan tantangan yang kemungkinan akan dihadapi untuk meraih mimpi Putri. Tapi mimpi menjadi diva ternyata sudah teguh dipilih Putri sejak kecil.

“Kami minta dia yang memilih dan yakin dengan pilihannya. Karena kalau dia tidak yakin dengan dirinya sendiri, saya khawatir Putri di tengah-tengah jalan menyesal. Karena dunia hiburan itu menurut saya paling berat dan jalannya cukup terjal. Tapi Putri bilang “it’s okay, Mah”. Sejak itu kami mendukung penuh mimpinya,” terang Ismawan kepada Mendikbudristek.

Merespon hal ini, Mas Menteri mengapresiasi semangat luar biasa Putri dan juga orang tua yang mendukung perjalanan Putri selama menempuh pendidikan di sekolah umum. “Menurut saya pengalaman Putri sangat menggambarkan konsep Merdeka Belajar. Di mana orang tua mengikuti minat dan bakat dan memberikan kebebasan dalam mengajarkan Putri. Saya akan sangat senang kalau Putri bisa membuat lagu tentang Merdeka Belajar,” kata Nadiem.

Di sela-sela perbincangan, Mendikbudristek turut mendengarkan lagu “Permata Indah Dunia” yang dibuat dan dinyanyikan oleh Putri. “Saya mau menjadi diva dunia, seperti Whitney Houston, Pak” ungkap Putri.

“Saya alhamdulillah punya kelebihan pitch perfect (dapat mengidentifikasi not musik dengan sempurna hanya dengan mendengar). Kalau dari tadi saya dengar nada bicara Bapak di C mayor,” kata Putri yang disambut tawa dan decak kagum dari Menteri Nadiem.

Mendikbudristek Dukung Penuh Mimpi Putri Lewat Beasiswa
 
Untuk mendukung mimpi Putri berkuliah di kampus impiannya, Mendikbudristek menyampaikan akan membantu Putri lewat Beasiswa Indonesia Maju (BIM). “Inspirasi Putri untuk negara ini luar biasa. Maka dari itu kami ingin merealisasikan mimpi Putri untuk berkuliah di kampus impian Putri, yang seleksinya sangat ketat. Jadi kami akan mendukung penuh lewat Beasiswa Indonesia Maju,” ungkap Menteri Nadiem yang disambut tangis haru Putri.

Program BIM, yang pada tahun ini juga menyasar siswa kelas menengah atas dan sederajat, juga akan membantu penerima beasiswa mulai dari persiapan memasuki perguruan tinggi pilihannya. “Jadi selain beasiswa penuh saat kuliah nanti, dalam proses pendaftaran Putri ke kampus, persiapan untuk tes juga akan didukung lewat beasiswa ini,” jelas Nadiem yang bersedia untuk menawarkan surat rekomendasi untuk memperkuat pendaftaran Putri ke kampus lantaran prestasinya.

Menutup pertemuan, Putri menyampaikan terima kasih kepada Menteri Nadiem dan Kemendikbudristek karena sudah mendukung impiannya untuk berkuliah di tahun depan. “Terima kasih. Aku senang banget. Soalnya dari kecil impianku mau kuliah di The Julliard School,” tutup Putri. (Tim SKM/Editor: Seno)







Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

#MerdekaBelajar
#MerdekaBerprestasi
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 273/sipres/A6/VI/2023

Page 1 of 4